HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
DISUSUN OLEH :
TRI SULISTIONO (06111413001)
DESTI WIJAYA (06111413002)
PARIDA (06111413003)
DEVY SETIAWATI IMANSARI (06111413004)
DOSEN PENGASUH :
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012
TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayah-Nya penulisan mengenai energi dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas atas terselesainya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Dosen pengasuh, atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan dan semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun yang tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat di masa yang akan datang. Harapan penulis, mudah-mudahan makalah yang sederhana ini benar-benar bermanfaat bagi pembaca, rekan mahasiswa, dan lain-lain.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………..
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN ………………………………………………….
1.3 Hakikat manusia dan pengembangannya
1.4 Kodrat manusia
1.5 Struktur manusia
1.6 Karakteristik manusia
BAB III. PENUTUP……………………………………………………….
1.7 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia
memiliki kedudukan yang paling tinggi diantara ciptaan Tuhan lainnya. Manusia
memiliki sifat hakekat yang merupakan karakteristik manusia yang membedakan
dengan mahluk lainnya. Sifat hakekat inilah yang merupakan karakteristik
manusia yang membedakannya dengan mahluk lainnya. Sifat hakekat inilah
merupakan landasan dan arah dalam merancang dan melaksanakan komunikasi
transaksional di dalam interaksi edukatif.
Oleh karena itu sasaran pendidikan
adalah manusia dimana pendidikan bertujuan menumbuh kembangkan potensi
kemanusiannya. Agar pendidikan dapat dilakukan dengan tepat dan benar,
pendidikan harus memiliki gambaran yang jelas siapa manusia sebenarnya.
1.2 TUJUAN
Makalah ini ditulis
dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran umum kepada masyarakat luas
tentang sifat hakekat manusia yang sebenarnya, sehingga pendidikan dapat
terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. Selain itu juga diharapkan mampu
menambah kepustakaan tentang pendidikan.
BAB II. PEMBAHASAN
1.3 HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
Sajian tentang hakikat manusia pada dasarnya ada dua persoalan pokok. Pertama, telaah tentang manusia atau hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan di muka bumi ini. Kedua, telaah tentang sifat manusia dan karakteristik yang menjadi ciri khususnya, serta hubungannya dengan fitrah manusia.
Banyak terlontar berbagai pandangan tentang hakikat manusia dan kemanusian yang dihubungkan dengan sifat dan ciri hakiki yang ada pada manusia itu sendiri. Ragam pemahaman tentang hakikat manusia tersebut dapat dikaji dalam bahan berikut ini.
1. homo religius: pandangan tentang sosok manusia dan hakikat manusia sebagai makhluk yang beragama.
2. homo sapiens: pemahaman hakikat manusia sebagai makhluk yang bijaksana dan dapat berpikir atau sebagai animal rational.
3. homo faber: pemahaman tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang berpiranti (perkakas).
4. homo homini socius: kendati sosok manusia sebagai makhluk individu, makhluk yang memiliki jati diri, yang memiliki ciri pembeda antara yang satu dengan yang lainnya, namun pada saat yang bersamaan manusia juga sebagai kawan sosial bagi manusia lainnya.
5. manusia sebagai makhluk etis dan estetis: hakikat manusia pada dasarnya sebagai makhluk yang memiliki kesadaran susila (etika) dalam arti ia dapat memahami norma-norma sosial dan mampu berbuat sesuai dengan norma dan kaidah etika yang diyakininya. Sedangkan makna estetis yaitu pemahaman tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki rasa keindahan (sense of beauty) dan rasa estetika (sense of estetics). Sosok manusia yang memiliki cita, rasa, dan dimensi keindahan atau estetika lainnya.
Begitu kompleksnya hakikat manusia dan kemanusiaan, serta tak hanya terbatas pada dimensi ragawi, atau dimensi kejiwaan, terlontar pemahaman lain tentang hakikat manusia dan kemanusiaan, yaitu:
a. manusia sebagai makhluk yang monodualis, dan
b. manusia sebagai makhluk yang monopluralis.
1.4 KODRAT MANUSIA
Salah satu kodrat manusia adalah keinginannya untuk senantiasa berhubungan dengan manusia lain. Pangkal tolak ini sangat penting, karena manusia hanya dapat hidup dengan sebaik-baiknya dan hanya memiliki arti serta makna yang mendalam apabila manusia hidup bersama manusia lainnya dan saling berkontribusi dalam suatu tatanan kemasyarakatan.
Manusia dilahirkan dengan susunantubuh yang tidak begitu saja dapat melakukan fungsinya. Perkembangan manusia melalui suatu proses yang kompleks, baik perkembangan fisik maupun oroses atau perkembangan kejiwaan. Agar manusiadapat hidup secara wajar, maka ia dituntut untukmemanfaatkan daya pikirnya dan berbuat sesuatu unuk kehidupannya yang lebih baik.
Tidak hanya terbatas hanya segi sebadaniah saja manusia memerlukan kerja sama dan jasa orang lain. Tetapi manusia juga makhluk yang berperasaan, manusia memerlukan tanggapan, emosional dari orang lain. Manusia sabgat memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri, pengakuan, rasa mencinta dan dicinta, ataupun benyuk tanggapan emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh manakala manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatananm kehidupan bermasyarakat.
Inilah kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk pribadi ataupun manusia sebagai makhluk individu dan sekaligus juga makhluk sosial, sosok manusia merupakan suatu kesatuan yang bulat serta harus dikembangkan secara selaras, serasi, dan seimbang.
1.5 STRUKTUR MANUSIA
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, manusia memiliki ciri yang khas yang bisa membedakan dirinya dengan hewan. Perbedaan tersebut antara lain:
1. manusia bisa berjalan tegak,
2. manusia memiliki otak yang lebih tinggi perkembangannya dibandingkan dengan otak hewan manapun,
3. manusia memiliki ibu jari yang dapat diletakkan secara bertentangan, hal ini memungkinkan manusia menggunakan alat-alat atau piranti guna menghasilkan atau menciptakan sesuatu dan selanjutnya menggunakan hasil tadi,
4. manusia umumnya dilengkapi dengan organ vokal yang memungkinkan bisa berbicara dengan nyaring dan memiliki artikulasi yang jelas,
5. manusia pada saat bayi relatif lama tak berdaya, yaitu mereka pada waktu lahir tidak mempunyai kemampuan reflektif atau naluriah, akan tetapi mereka memiliki potensi yang bisa dikembangkan lebih jauh.
1.6 KARAKTERISTIK MANUSIA
Beberapa ahli ada yang mengatakan bahwa manusia sebagai “hewan yang rasional”, artinya, manusia memiliki daya nalar, ia dapat berpikir dalam bentuk yang logis, menghubungkan ide-ide secara sadar dan bertujuan tentang apa yang akan dilakukannya. Dengan demikian bernalar merupakan, salah satu kemampuan manusia, disamping kemampuan-kemampuan-kemampuan lainnya guna menemukan berbagai kebenaran mengenai alam semesta dan mengenai dirinya. Kemampuan bernalar tersebut sering juga disebut sebagai “intelegensia”.
Perbedaan antara nalar pada manusia dan nalar pada binatang tampaknya bisa dilihat pada fakta bahwa manbusia menggunakan bahsa simbol untuk menunjukkan atau menandakan objek dan ide. Manusia juga sering disebut sebagai makhluk sosial, tetapi ia bukan satu-satunya yang bisa dikelompokkan sebagai makhluk sosial. Lebah dan semut misalnya memperl;ihatkan suatu organisasi sosial yang cukup berkembang. Antara mereka ada taraf spesialisasi fungsi dan pembagian pekerjaan. Manusia juga mempunyi organisasi sosial yang sangat berkembang dengan spesialisasi dan pembagian pekerjaan. Karena manusia adalah makhluk sosial yang menggunakan simbol-simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran, manusia mempunyai masyarakat atau komuniti, tidak hanya dari tindakan, tetapi juga masyarakat pemikiran dan perasaan. Jadi, inilah kemampuan tertinggi yang unik dari manusia. Oleh karena manusia dapat menggunakan simbol-simbol untuk mengekspresikan ide-ide dan bukan hanya mengekspresikan perasaan saja, maka ia mampu berpikir dan berkomunikasi satu sama lain.
1.7 KESIMPULAN
Ini Masih Belom Selesai lho!!!
0 komentar:
Posting Komentar